Senin, 20 Agustus 2012

RATIH KUMALA

Senja yang menampar wajah tengadah,tak menyisakan apapun selain kengerian tanggis sang pujangga mencoba membuka kerudung malam dalam pelukan bayangan sang dewi,entah berapa ratus sumpah serapah tak lagi terbilang jumlahnya untuk menyesali kenyataan.untaiaan lembut pulasan hati sedikit memberi rasa teduh akan kesepianya menjajakan malam,andai bisa berkolaborasi dengan angkuhnya waktu nyawapun dipasung untuk melawan sang malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar